15 April 2013

Gara-gara Bau Badan

Kencan Pertamaku Gagal Gara-gara Bau Badan


Sebagai anak muda yag baru dapet kerja kantoran rasanya senang sekali. Pikiran pun mulai menerawang ke depan. Dalam hatiku berkata “Kerjaan udah ada, rumahpun sudah ada walaupun kontrak, cuma doi aja yang belum ketemu nih”  

Dasar emang tampangku ganteng, pakain rapih plus dasi, pede pun selangit tingginya. Tak berapa lamapun seorang perempuan muda berparas cantik rekan sekerja mulai menjadi tambatan hati. Singkat cerita si cantik “Erna” bukan nama sebenarnya mengiakan ketika aku iseng-iseng mau bertamu dimalam minggu. Gayungpun bersambut. 

Sabtu sore pun telah tiba yang artinya kencan pertamaku harus dimulai. Dengan pede nya aku bergegas ke rumah sicantik erna. Sambutan hangat dari keluarga menambah pede yang mana dalam hatiku berkata “inilah pejantan tangguh”. 

Obrolan kecil pun dimulai dari teras rumah yang sederhana, diselingi seliweran 2 anak kecil calon adik ipar “kalau jadi sama si erna”. Entah kenapa suasana romantis seperti ini berubah menjadi senyap tatkala cuaca panas dimalam minggu, semilir anginpun tak datang kala itu, keringat mulai bercucuran, kaos yang aku kenakan mulai basah dengan keringat. Walaupun hidangan kecil dan gelas seukuran jumbo berisi sirup dan es batu belum juga menghentikan keringatku. Doi mulai gelisah, ketika posisi duduk mulai berdekatan dia selalu menoleh berseberangan dari diriku. Rupanya ada yang dia rasakan. Belum sempat aku Tanya kenapa dia berpamitan ke dalem sebentar katanya. Dan ketika dia masuk ke dalam aku pun berpikir mencari apa gerangan yang dia rasakan. Memang aku akui bau badanku kurang sedap setiap tubuhku berkeringat. Dalam hatiku bertanya apakah ini penyebabnya? 

Karena tidak enak ditinggal ke dalam agak, akhirnya pun aku pamitan. Dalam perjalanan pulangpun aku masih berpikir bau badanku kah yang menjadi penyebab gagalnya kencan pertama?. Akh ga usah dipikirin deh… toh besok kerja bisa ketemu lagi. 

Betul apa yang aku pikirkan, pada suasana kerja aku menghampiri si doi dan bertanya “ada apa gerangan malam minggu kemarin?” Dengan jujur dan tanpa ditutup tutupi si doi memang menjawab dengan sedikit malu “Bau badan mas itu lo.. yang bikin aku ga betak berduaan” Tapi emang cinta sudah terjalin, dengan senang hati si doi tetep mau menerimaku menjadi pacarku. 

Proses kencanpun setiap malam minggu kami lalui dengan obrolan dengan jarak duduk yang agak lumayan jauh mengingat obat bau badan yang aku pakai belum menemukan hasil yang aku inginkan.  Tapi tidak usah khawatir diam-diam si doi juga peduli tentang bau badanku, dengan nada pelan dia berkata “Mas aku udah dapet obat bau badan yang top markotop ampuhnya” sambil menyodorkan nomor resi JNE. Aku pun bertanya Lho kok Cuma nomor doang…. Doi menjawab, obat bau badan  “Deorex” yang aku beli dalam proses pengiriman, maklum aku beli deorex body odorizer melalui online.


 

0 komentar:

Posting Komentar